Tuesday, December 1, 2015

Budaya (Permainan Tradisional Fakfak)


Hidup Dengan Alam, Besar Bersama Budaya...

Permainan Tradisional Fakfak




Permainan tradisional yang ada di setiap daerah merupakan salah satu bentuk dari warisan seni dan budaya lokal yang memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia.


Jauh sebelum globalisasi moderen menjamah bangsa ini, ragam permainan tradisional digunakan sebagai media interaksi sosial yang juga mampu melatih ketangkasan, kreatifitas dan kekompakan anak. Namun kini, gaung permainan tradisional nyaris tak terdengar, tertutup oleh bisingnya deru game-game elektronik moderen yang menjamur subur.


Kali ini, dari gelaran Festival Inspirasi Fakfak 2015, pemainan tradisional kembali dimainkan. Festival yang berlangsung di Gedung Olah Raga Krapangit Gewab Fakfak ini seakan membuka kembali memori nostalgia tentang permainan tradisional yang mencapai puncak popularitasnya pada tahun 90-an.


Ragam permainan tradisional yang dimainkan dalam kegiatan yang berlangsung pada 28 November 2015 itu adalah Benteng, Talib, Karet Yeye, Batu Sepuluh dan Pancasila Ada Lima Dasar.

Berikut Liputan Permainan Batu Sepuluh :



BENTENG

Benteng adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh 8-12 orang atau lebih yang dibagi menjadi dua kelompok.


Setiap kelompok memiliki satu benteng atau markas, biasanya berupa tiang, pilar, pohon atau batu. Ada anggota yang bertugas menjaga benteng agar tak dikuasai oleh lawan. Anggota yang lain akan berlari, berusaha menyentuh lawan untuk dijadikan tawanan.


Saat kawan menjadi tawanan kelompok lawan maka kawan satu kelompoknya dapat membebaskan kawannya dengan cara menariknya. Kelompok yang akan menjadi pemenang adalah yang mampu menginjak benteng lawan sambil berteriak “BENTEEEEEEEEENG”. Inti dari permainan ini adalah srategi dan juga kekompakan dalam kelompok untuk saling bantu dalam menguasai benteng lawan.



Aturan Permainan Benteng
  • Masing-masing tim akan menjaga satu tempat yang dianggap sebagai benteng sekaligus melakukan penyerangan terhadap tim lawan
  • Poin didapat ketika berhasil menyentuh benteng lawan (1 poin)
  • Pemain yang sedang diluar benteng jika di sentuh lawan akan masuk di penjara dan bisa dikeluarkan oleh rekan setim jika disentuh
  • Permainan berlangsung selama 10 menit
  • Pemain yang keluar area permainan benteng dikeluarkan dari permainan


Berikut Liputanya :




THALIB
Seperti benteng, Thalib juga terdiri dari dua tim,  tim penganggu dan tim penjaga. Tim pengganggu harus berusaha melewati tim penjaga, dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan sebelumnya, hingga nanti kembali ke garis start ketika memulai. Jika pemain pengganggu dalam permainan berhasil di-tag oleh penjaga maka pemain tersebut harus mengulangi dari awal.

Aturan Permainan Thalib :
  • Dalam tiap sesi (20 menit), tim bergantian menjadi tim penganggu dan tim penjaga. Contoh: jika tim A jadi pengganggu maka tim B jadi penjaga setelah 10 menit ditukar tim A jadi penjaga dan tim B jadi pengganggu yang juga diberi waktu 10 menit.
  • Tim pengganggu harus berusaha melewati tim penjaga, sampai kembali ke garis start ketika memulai.
  • Jika pemain pengganggu dalam permainan berhasil di-tagoleh penjaga maka pemain tersebut harus mengulangi dari awal.
  • Setiap pemain yang berhasil melewati semua penjaga, mendapatkan 1 poin.



KARET YEYE



Lain lagi dengan permainan Karet Yeye. Karet yeye biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Dua orang anak akan memegang setiap ujung karet gelang yang telah dianyam panjang (sekitar 1,5m), sementara yang lain akan berusaha melompat dengan urutan ketinggian karet mulai dari lutut, pinggang, dada, dagu, telinga, kepala, jingkal 1, jingkal 2, merdeka. Jika ada yang gagal melompat maka dia akan bertugas memegang karet menggantikan si pemegang karet sebelumnya.

Aturan Permainan Karet Yeye

  • Tahapan permainan: Lutut, pinggang, dada, dagu, telinga, kepala, jingkal 1, jingkal 2, merdeka
  • Pada tahap lutut dan pinggang peserta tidak boleh menyentuh karet, pada tahap dada hingga merdeka peserta tidak boleh memegang karet
  • Setiap pemain yang berhasil melewati tahapan mendapatkan 1 poin
  • Peserta yang gagal pada salah satu tahap tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya



PANCASILA ADA LIMA DASAR

Permainan yang satu ini dimainkan dengan cara berhompila atau berundi terlebih dahulu sambil berkata ‘pancasila ada lima daaaasar”. Huruf yang akan digunakan untuk menebak kategori yang telah ditentukan sebelumnya dihitung berdasarkan jumlah jari para pemain. Misalnya, kategori yang ditentukan adalah nama negara, jumlah jari pemain sembilan maka setiap pemain harus menebak nama negara yang berawal huruf I. Indonesia.

Aturan Permainan
  • Akan dilakukan undian pemilihan huruf, setiap huruf yang keluar diberikan waktu 1 menit untuk mengisi semua item yang tersedia di kertas
  • Setiap 1 menit, kertas diambil panitia untuk diberi nilai
  • Setiap item terisi dan benar (tergantung keputusan panitia) mendapat skor 100, jika dalam tiap pertandingan terdapat isian yang sama dari tim berbeda maka skor dibagi sesuai banyaknya item yang sama. Contoh: terdapat 2 orang (beda tim) yang menjawab “Kuning” maka skor yang didapat hanya 50, jika 4 orang skor yang didapat hanya 25.
  • Item yang kosong/salah/tidak sesuai mendapat nilai 0.
  • Dilakukan pengundian huruf sebanyak 10 kali/10 huruf.
  • Skor tertinggi akan mendapat 6 Cap/Bintang, tertinggi ke dua mendapat 4 bintang/cap, tertinggi ke tiga mendapat 3 bintang/cap, seterusnya mendapat 1 bintang/cap.
  • Jika terdapat skor yang sama maka permainan dilanjutkan antar pemain yang sama dengan aturan yang sama hingga mendapat pemenang (penambahan 1 kali pengundian huruf, dst).

Selain permainan tersebut di atas, tentunya masih banyak lagi permainan tradisional yang sering dimainkan di Fakfak seperti Gici-Gici, Lempar Batu Tujuh, Sembunyi-Sembunyi, Kecap-Kecap, Cabuci, Lengkalileng, Hompilah dan lain sebagainya.


Semangat kami, Jelajah Fakfak Komunitas, adalah semangat mengajak untuk terus menjaga kebudayaan asli bangsa ini ditengah gempuran berbagai budaya asing yang masuk dan berkembang saat ini.


Mari kita perkenalkan kebudayaan daerah untuk kemudian dijaga dan dilestarikan bersama hingga  anak cucu bangsa Indonesia masih tetap dapat menikmatinya kelak.


Terimakasih kepada Panitia/Relawan Tim Kelas Inspirasi Fakfak yang telah bersedia dan membantu penyusunan artikel ini.



Salam Jelajah...!!!

5 comments:

  1. Kam keren sekali..
    Teruslah menjadi generasi penerus yang menginspirasi.. 😊😄
    Semangaaaaaaat.. 😁😀

    ReplyDelete
  2. Thanks atas dukungannya kak putri....

    ReplyDelete
  3. Jadi teringat potret masa kecil dulu....

    ReplyDelete